Laporan biologi Struktur dan Sifat Tulang
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan bilogi ini yang
berjudul “Struktur dan Sifat Tulang”
Terselesainya laporan biologi ini saya berharap dapat
memberikan manfaat tentang “Struktur dan Sifat Tulang” dimasa yang akan datang.
Dalam penulisan laporan biologi ini masih banyak kekurangan
di dalamnya. Oleh karena itu saya mengharapkan masukan berupa saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Rasa
ucapan terima kasih patut penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu
penulis dalam menyusun karya ilmiah ini, pihak yang penulis ucapkan terima
kasih adalah :
1. Bapak Drs. Tasman, selaku kepala sekolah SMA Negeri
1 Benteng
2. Ibu Ifa Asriani, S.pd selaku guru biologi yang telah
memberikan bimbingan dan juga arahan untuk mebuat karya ilmiah ini .
3. Dan teman-teman semua yang memberikan saran-saran
untuk membuat laporan ini
Penulis
berharap semoga laporan biologi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan
dapat memenuhi salah satu persyaratan . Amin .
Selayar , Oktober
2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….…..…. i
Daftar Isi………………………………………………………………………………….…. ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1
Tujuan Praktikum………………………………………….………………....2
Bab 2 Dasar Teori
1.1
Pengertian Tulang.…………...…….………………………….……………..
2
Bab 3 Alat, Bahan dan Cara Kerja
1.1
Alat…………………………………………………………….………….....
4
1.2
Bahan………………………………………………………….………….….
4
1.3
Cara Kerja………………………………………………………….………...
4
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
1.1
Hasil Pengamatan…………………………………………………...……….
5
1.2
Pembahasan………………………………………………………………….
5
Bab 5 Kesimpulan…………………………………………………………………………... 7
Bab 6 Daftar Pustaka………………………………………………………………………... 8 BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pratikum ini yaitu:
1. Siswa mampu mengukur laju reaksi.
2. Siswa mampu memahami pembentukan gas
karbon dioksida (CO2) dari reaksi antara pualam (CaCO3) dengan larutan asam
klorida (HCl) 0,2 M.
3. Siswa mampu memahami pembentukan gas
karbon dioksida (CO2) dari reaksi antara pualam (CaCO3) dengan larutan asam
klorida (HCl) 0,5 M.
BAB
II
DASAR
TEORI
1.1 Pengertian Tulang
1. Tulang
. Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (Kartilago) dan tulang keras (Osteon).
. a. Tulang Rawan
. Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (Kartilago) dan tulang keras (Osteon).
. a. Tulang Rawan
Tulang rawan bersifat
lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan
matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari
mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada
orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang
rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
b. Tulang Keras atau Osteon terbagi menjadi
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
.
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk
karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
BAB
III
ALAT,
BAHAN DAN CARA KERJA
1.1 Alat
:
·
1
buah Erlenmeyer
·
4
buah Balon
·
1
buah Silinder ukur 50 mL
·
Stopwatch
·
1
buah Gelas Kimia 1 liter
1.2 Bahan
:
·
25
mL Asam Klorida 0,2 M
·
Keping
pualam
·
Serbuk
keeping pualam
1.3 Cara Kerja
1.
Isilah silinder ukur dengan air sampai penuh, kemudian
tutuplah dengan dengan keras tissue. Balikkan dan masukkan ke dalam gelas kimia
yang berisi air.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.2 Pembahasan
Pertanyaan:
1. Apakah
terjadi perubahan kelenturan pada tulang sesudah direndam pada larutan Hcl?
Mengapa?
Jawaban:
ya, karena Hcl masuk dan terserap oleh tulang sehingga tulangtersebut memiliki
kandungan Hcl dan menyebabkan tulang menjadi lentur. Selain itu asam klorida (HCl) memiliki
kecenderungan untuk melarutkan unsur-unsur seperti kalsium (Ca). Jadi
kalsium pada tulang semakin sedikit karena terlarut dalam asam (larutan berubah
berwarna keruh) dan tulang akan menjadi lentur/lunak karena kandungan Ca pada tulang
yang semakin sedikit.
2. Apakah
fungsi Hcl dalam praktiku ini?
Jawaban:
melenturkan tulang, merubah warna tulang serta kekerasan dan bagian dalam
tulang.
3. Tuliskan
perbedaan struktur tulang keras dan tulang rawan?
Jawaban:
No.
|
Tulang keras (Osteon)
|
Tulang rawan (kartilago)
|
1
|
Tersusun teratur yang membentuk
sistem Havers
|
Tersusun tidak teratur
|
2
|
Bersifat keras, kuat dan kaku
|
Sifatnya lentur dan elastis
|
3
|
Selnya osteosit
|
Selnya kondrosit
|
4
|
Matriksnya tersusun atas kalsium
dan fosfat
|
Matriksnya tersusun atas kondrin
|
5
|
Terdapat pada tulang pipa,
tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak beraturan
|
Terletak di daun telinga,
hidung, sendi, sambungan tulang belakang, dll
|
6
|
Berasal dari jaringan ikat
embrional, perikondrium
|
Berasal dari osifikasi tulang
rawan (kartilago)
|
a.
tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondroblas .
Sel-sel ini mengeluarkan matrik yang disebut kondrin. Lama-kelamaan kondroblas
akan terkurung oleh matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut laksasi.
b.
Tulang keras merupakan kumpulan sel tulang yang mengeluarkan matriks yang
mengandung zat kapur dan fosfat.
BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai struktur dan sifat tulang dapat disimpulkan bahwa:
Larutan
Hcl dapat mengubah warna, kekerasan, dan kelenturan, serta keadaan bagian dalam
tulang.
Struktur tulang keras
dan tulang rawan memiliki perbedaan pada unsur penyusunnya. Perbedaan inilah
yang memberikan identitas yang mencolok pada tulang tersebut yaitu tulang rawan
yang sifatnya lentur dan tulang keras yang sifatnya padat dan liat seperti
semen. Namun tulang rawan dapat berubah menjadi tulang keras seiring dengan
adanya pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup tersebut. Perubahan ini
dimaksudkan agar tulang tetap dapat menjalankan fungsi-fungsinya. Seperti
halnya pada tulang rangka bayi yang masih berupa kartilago hialin. Jika
kartilago tersebut tidak mengalami pengerasan (Osifikasi), maka tentulah
alat-alat tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru tidak terlindungi
dengan baik. Oleh karena itulah terjadi proses osifikasi.
BAB
VI
DAFTAR
PUSTAKA
Resti Afrista Sabtu, 15 September 2012 12.56
http://resti-afrista.blogspot.com/2012/09/laporan-hasil-praktikum-biologi.html Diakses
tanggal 24 Oktober 2014
posted by: Ayu Ramadhan
semoga bermanfaat :)